Perjalanan Explore Sumatera sampai ke Ujung Indonesia Part 2

Perjalanan Explore Sumatera sampai ke Ujung Indonesia Part 2 . Kami selanjutnya meneruskan perjalanan ke Rumah Tenun Pusako Pintar Sikek, jaraknya lumayan dekat dengan pembikin tenun songket barusan. Rumah ini ada peninggalan dari turun-temurun, dan belum sempat dirubah memiliki bentuk sampai sekarang ini. Didalamnya ada beberapa macam songket. Di muka rumah tenun itu ada pembikinan rumah tradisi Minang.

Perjalanan di teruskan ke Pucuk Lawang untuk mememfoto sunset. Di tengah perjalanan kami singgah ke “Bika Talago” di Koto Baru. Makanan ini ciri khas Koto Baru, seperti rasa kue serabi tetapi lebih sedap . Live Draw China Beberapa bahannya dikuasai oleh kelapa. Warung Bika Talago ini menunjukkan langkah mereka membuatya. Pembikinannya masih tradisionil memakai kayu bakar dan tungku.

Di perjalanan, kami melalui Kelok 44 yang membuat mual-mual karena jalannya berliku mencolok. Tetapi view disitu benar-benar cantik dengan kombinasi hijaunya sawah, LIVE SDY latar belakang danau Maninjau dan Rumah tradisi Minangkabau dan dicecar sinar yang menembus dari langit. Benar-benar sayang bila kami tidak ambil photo di sini.

Pada akhirnya kami datang di Pucuk Lawang, yang versus rendah, masih tetap ada lebih tinggi . Kami singgah dahulu di sini sekalian nikmati panorama danau Maninjau di atas. Oh ya, coba kalian minum air gunakan botol dalam jarak 50 – 100 cm di muka. LIVE KOCOK HK Jika air dapat masuk ke mulut, saya acungi Jempol !

Beberapa pohon teduh menghias perjalanan kita ke arah Pucuk Lawang yang tertinggi. Kita dapat menempuhnya dengan memakai mobil tanpa habiskan tenaga untuk jalan kaki ke arah pucuk. Udara disitu benar-benar dingin, dianjurkan bawa jaket tebal bila tidak kuat dingin. Selanjutnya kami jalan kaki sekitaran 3 – 5 km untuk ke arah pucuk. Setelah tiba, kita dapat menyaksikan view Danau Maninjau secara cantiknya. Kami menanti sunset turun antara barisan bukit-bukit. Tetapi benar-benar sayang, awan tebal tutupi turunnya matahari dan kami masih tetap memfoto dan nikmati panorama yang cantik ini. Konon Danau Maninjau ialah sebuah danau vulkanik yang luasnya sekitaran 99,5 Km2 pada kedalaman 495 mtr. situs togel dan adalah danau paling luas kesebelas di Indonesia. Menurut narasi, Danau Maninjau sebelumnya adalah gunung berapi yang di pucuknya ada sebuah kawah yang luas. Karena tingkah manusia, gunung berapi itu meledak dan membuat sebuah danau yang luas. Ingin tahu lebih komplet, dapat dibaca di sini.

Matahari mulai turun dan rasa dingin telah tembus jaket tebal kami, pada akhirnya kami memilih untuk makan malam Itiak Lado Mudo. Ini makanan paling enak sepanjang perjalanan kami di Padang. Harga sekitar Rp 20.000 – 35.000 / jatah. Dan kami kembali lagi ke hotel untuk istirahat.

Hari 3 : Bukittinggi – Danau Singkarak – Kebun Teh Solok – Pantai Padang
Keesokan hari kami memilih tidak memfoto sunrise karena cuaca tidak memberikan dukungan. Kami meneruskan perjalanan jam 08.00 ke arah Danau Singkarak. Disitu kita coba makan ikan bilih, ikan yang berada di Danau Singkarak. Ikannya kecil-kecil dan rasanya renyah. Selanjutnya kami cari pedagang untuk mememfoto pembikinan “Lamang” karena proses pembikinannya unik sekali. Lamang ini memiliki bentuk seperti tape ketan didalamnya pisang dan orisinal. Rasanya manis dan pas di makan dengan durian. Tetapi benar-benar sayang kami terlambat tiba untuk menyaksikan proses pembikinan lamang, mereka mulai membuat pada jam 06.00.

Kami melingkari Danau Singkarak untuk ke arah kebun teh di Solok. Kami cari spot yang memikat buat dipotret dan cari formasi garis dari kebuh teh itu. Menaiki dan terus menaiki sekalian memfoto kebun teh yang cantik.

Karena kita harus memburu sunset di Pantai Padang, pada akhirnya kita memilih untuk meneruskan perjalanan ke kota Padang. Sesudah kami datang di Pantai Padang, kami istirahat sesaat di salah satunya tempat kongkow anak muda di Padang. Kami habiskan waktu sekalian menanti matahari tenggelam. Matahari mulai kelihatan tenggelam dan kami segera ke arah lokasi dan menyiapkan perlengkapan “perang”.

Similar Posts